Promise me (part2)
Cast: Tiffany
hwang (snsd)
Yesung (suju)
Yuri
(snsd)
cho kyuhyun (suju)
cho kyuhyun (suju)
Find
by yourself
annyeong readers chingudeul semua, setelah lama berfikir (?) ini dia lanjutan promise me, don't forget to comment^^ for the next story
Author pov
annyeong readers chingudeul semua, setelah lama berfikir (?) ini dia lanjutan promise me, don't forget to comment^^ for the next story
Author pov
Yesung
seakan tak peduli dengan apa yang terjadi pada tiffany pada saat ini, dia
kembali berjalan meninggalkan tiffany yang meringis di belakangnnya. Tiffany
menunduk, mereka kembali berjalan dalam diam. Tiffany masih memegangi tangannya
yang terasa perih. Di tidak tahu harus berbuat apa dan mengatakan apa.
Tiba-tiba sebuah motor menghampiri mereka.
“fany-ah”
ucap laki-laki yang mengendarai motor tadi. Tiffany menoleh mencari tahu siapa
yang memanggil namanya, dia murid baru di kelas mereka.
“kyuhyun-ssi”
ucapnya pelan, yesung menoleh dan berbalik lagi tidak tertarik dengan apa yang
dilihatnya.
“kau
mau pulang? Mau ku antar?” ajak kyuhyun
“gomawo
kyuhyun-ssi, tapi bagaimana dengan jong wo..”
“tidak
usah bersikap seperti itu tiffany-ssi, bukan kah aku pernah bilang untuk jangan
berpura-pura peduli.” Jawab yesung ketus, kyuhyun mengerutkan keningnya tidak
mengerti dengan apa yang terjadi.
“dia
bilang apa?” tanya kyuhyun polos
“kyuhyun-ssi
antarkan aku pulang!” ajak tiffany kesal. Kyuhyun yang tidak mengerti dengan
apa yang terjadi langsung mengenakan helmnya, tiffany kesal bukan main dengan
perlakuan yesung padanya. Kyuhyun pun melajukan sepeda motornya, tiffany
terdiam tidak menyapa bahkan mengucapkan terimakasih pada yesung.
“cih!”
decak yesung, dia kembali berjalan.
Tiffany
pov
Ada
apa dengannya? Siapa yeoja itu. Karena itu dia marah-marah padaku? Dia memang
namja aneh.
“tiffany-ssi,
di mana rumahmu?” ucap kyuhyun membuyarkan lamunanku.
“belok
kanan, cat warna biru...” jawabku. Rasanya aku pernah mengatakannya pada
seseorang.
Kyuhyun
menghentikan motornya, aku turun dari motornya dan tersenyum kepadanya,
“kyuhyun-ssi
gomawo”
“anniya,
gwaenchana.” Timpalnya membalas senyumku.
“...”
“masuklah,
diluar dingin.” Ucapnya lagi, aku pun mengangguk pelan dan berjalan memasuki
halaman namun dia menarik tangan ku lagi, aku terkejut dan memandangnya. Dia
hanya tersenyum memandangi mataku yang terkejut matanya memaksa ku untuk
membalasnya. Cukup lama mata kami bertemu, dia pun melepaskan tangannya dan
memakai helmnya lagi tanpa mengatakan apa-apa dia sudah tancap gas meninggalkan
ku yang tak mengerti dengan perlakuannya barusan. Aku mengerutkan kening ku dan
berjalan memasuki halaman rumah.
Kuhempaskan tubuhku di kasur ku, aku tidak mengerti
dengan jong woon terkadang dia lembut namun dengan cepat dia berubah menjadi
pemarah. Apa ada yang salah dengan kepalanya, mood nya berubah dengan cepat.
Tapi wanita itu, siapa dia? Pertama kali kulihat jong woon semarah itu.
Esoknya,
at school.
“fany-ah?”
panggil jo eun. Aisshh dia itu benar-benar kali ini apa lagi yang akan
dimintanya aku melanjutkan kegiatanku tanpa menoleh kearahnya.
“fany-ah
aku berbicara padamu!” bentaknya.
“ada
apa jo eun-ah?” ucapku malas.
“pr
bahasa inggris fany-ah, aku belum mengerjakannya. Bisa lihat punya mu?”
“itu,
eum..” belum sempat selesai bicara seseorang menarik pergelangan tanganku.
“fany-ah,
ikuti aku sekarang.” Ucap seseorang yang
familiar di telingaku.
“ya!
Jong woon-ah, mau kemana?” tanyaku begitu melihat siapa yang menarik tanganku.
“ikuti
saja, jo eun-ah kau kerjakan tugas mu sendiri aku ada perlu dengannya!” ucapnya
dingin sambil menarikku keluar kelas.
“yak!!!!”
teriak jo eun terdengar keluar kelas.
“jong
woon-ah?” tanyaku, namun dia tidak menggubrisnya.
“yak!
Appo!” ringisku. Jong woon melepaskan tanganku.
“harusnya
kau bilang kalau kau tidak mau pada nya? Apa itu sulit fany-ssi?”
“jong
woon-ssi, na...”
“kau
berbeda tiffany-ssi.” Ucapnya tiba-tiba
“nde
museun surya??” tanyaku
“hanya
kau yang memanggil ku begitu, nama asliku” ucapnya dingin, matanya pun sulit ku
artikan
“jong
woon-ssi..” lirihku
“kau.”
Jong woon menghampiri ku, membuat ku
mundur beberapa langkah dan sialnya ada tembok yang menghalangi punggungku
membuat ku menundukkan kepalaku tidak tahu harus kemana sekarang. Dan kini Jong
woon semakin mendekat, dia mengangkat daguku pelan dengan telunjuknya.
“kau..
kau... ! yak berhenti memanggilku begitu eoh! Kau membuat ku terlihat tua.’’
Jong woon meletakan telunjuknya di keningku.
“terus
aku harus memanggilmu apa?” lirihku melepaskan telunjuknya dari keningku.
“yak!
Kau tidak dengar? Semua orang memanggilku yesung, ye-sung, ye-sung!!!. Dan kau
juga harus!’’ rengeknya. Seperti anak
kecil.
“na? Shireo. Aku lebih nyaman memanggilmu jong woon.” balasku
“yak
geumanhae, kau harus memanggilku yesung!
Arraci?”
“jong woon, woong, jong woon, woongie, wooon,
woo...!” godaku
“yak!
Yak! Yak!” dengan cepat jong woon menutup mulutku. Mata kami kembali bertemu dan
dia menatap ku tajam, aku tidak tahu harus berbuat apa sekarang aku hanya bisa membalas tatapannya. Deg, jantungku kini
berdetak tak beraturan. Ige mwoya? Aku? Apa yang aku rasakan sekarang ini?
“kalian
sedang apa?” tanya seseorang yang membuat kami berdehem dan refleks menjauh.
“kyuhyun-ssi”
ucapku begitu melihat siapa yang memanggil kami.
“ehm,
tiffany-ssi jangan lupa yang kita diskusikan tadi” jong woon meninggalkan kami.
Aku mengerutkan kening, diskusi?
“apa
aku ketinggalan sesuatu?” kyuhyun membuyarkan lamunanku.
“anni,
hanya masalah kecil. Kajja, kelas akan segera dimulai kan.”
“geure,
kajja.’’ Kyuhyun tersnyum manis sekali, sekilas jantungku berdegup melihatnya.
Aku
memsuki kelas dengan kyuhyun, sekilas aku melirik ke arah jong woon maksudku
yesung sekarang dia sudah bisa tertawa
lepas dan mulai bertingkah konyol lagi, dia memiliki banyak teman yang
menyenangkan, sedangkan aku hanya punya yuri. Terkadang dia bergabung dengan
kelompok lain yang membuat ku kesepian. Aku menghembuskan nafasku kasar.
“gwaenchanayo?”
ucap yuri mengagetkanku.
“wae?”
tanyaku bingung
“anni,
kau terlihat aneh akhir-akhir ini fany-ah, mau cerita?”
“maybe
someday” jawabku tersenyum pada yuri
“arraseo”
balasnya sambil tersenyum
Selama
pelajaran park songsaengnim aku tidak fokus entah fikiran ku melayang entah
kemana memikirkan yesung tidak ada habisnya difikiranku, bel istirahat pun
berbunyi aku menghembuskan nafasku lagi.
“fany-ah
ayo ke kantin” rengek yuri. Aku menyunggingkan senyumku padanya.
“kajja!”
kami berjalan meninggalkan kelas menuju kantin
Sesampainya
dikantin aku baru sadar, aku lupa membawa uang!
“yuri-ya,
kau duluan, aku lupa membawa uang, hehe”
“aissh,
arraso, palliwa”
“hehe
arrayo, changkaman”
Langkahku
terhenti ketika melihat seseorang berjalan pincang, kyuhyun? Ada apa dengannya?
“kyuhyun-ssi,
gwaenchana?” tanyaku padanya. Sekilas kulihat darah di kakinya.
“gwaenchana.”
Jawabnya sekilas menutupi kakinya.
“anniya,
apa yang kau sebut gwaenchana, ayo kita ke uks kyuhyun-ssi, lukamu parah” aku
menarik lengan kyuhyun untuk mengikuti ku ke suatu ruangan. Aku mengambil kotak
p3k di meja dan mulai membersihkan luka kyuhyun, dia hanya meringis sesekali
menyuruhku berhenti melakukannya. Namun tak ku gubris sama sekali.
“appo
fany-ah, jinjja appo!!” ringisnya
“yak
kau, luka mu parah sekali kyuhyun-ssi, bagaimana bisa kau mendapatkannya eoh?”
“ini,
aku terpeleset dikamar mandi kalian yang sangat licin itu. Kau tahu?!”
rengeknya.
Aku
mendongakkan kepalaku menatapnya dan terkekeh kecil.
“yak!
uljima!” rengeknya lagi.
“siapa
yang tertawa, haha” godaku
“yak!”
“aku
tidak bisa membayangkan orang yang kakinya panjang seperti mu bisa terpelaset,
kaki mu terlalu panjang kyuhyun-ssi.”
“mwoya?
Ucapan macam apa itu?” ucapnya manja sambil mengerucutkan bibirnya
“nah,
selesai!” ucapku sambil merapihkan peralatan yang ku gunakan tadi.
“gomawo,
fany-ah”
“gwaenchana,
kajja”
“nde?”
“kau
bisa berjalan sendiri?”
“anni,
bantu aku” rengaknya manja. Aku membantu kyuhyun berjalan dengan membopongnya,
dia tinggi sekali. Aku berusaha keras untuk membopongnya ke kelas.
“gomawo”
ucap kyuhyun.
“gwaenchana.”
“fany-ah,
eodiso? Kau meninggalkanku sendirian di kantin!” rengek yuri.
“mianhae
yuri-ya, hehe kau sudah makan?”
“geure.
Jangan tinggalkan aku lagi ne?”
“hehe,
arraso”
Yesung
pov
Mengapa
rasanya ada yang sesak melihat tiffany membopong kyuhyun, ada apa dengan ku?
Aissh jinjja. mengapa mereka terlihat serasi ketika bersama, ya! Kim jong woon.
Ada apa dengan mu hah!
Bel sekolah
berbunyi, akhirnya aku bisa pulang, aku mau tidur. Kuambil ransel ku dan segera
keluar kelas, namun langkahku berhenti disamping meja seseorang. Sontak dia
melihat siapa yang menghampiri mejanya.
“jong
wo, yessung-ssi?” lirihnya
“jangan
pulang larut lagi fany-ssi” ucap ku singkat, dia hanya terkejut mendengarnya.
Kulangkahkan kakiku cepat. Apa yang baru saja kukatakan? Aiisshh. Sampai di
depan gerbang sekolah langkah ku kembali berhenti saat seseorang memanggilku,
namun dia bukan orang yang kuharapkan.
“jong
woon-ah” ucapnya. Aku menoleh sebentar dan kembali berjalan.
“changkaman
jong woon-ah!” tahannya lagi.
“mwoya!
Nuguya?” ucapku kasar.
“anniya,
jong woon-ah jangan perlakukan aku seperti ini jong woon-ah.” Isaknya pelan.
“apa
maumu hah?”
“aku,
hiikks, jong woon-ah, mianhae. Jeongmal mianhae jong woon-ah.”
Author
pov
Gadis
itu memeluk yesung sambil menangis, yesung terkejut dia tidak tahu harus
berbuat apa sekarang. Tanpa dia sadari tiffany melihat apa yang terjadi, ada
sedikit rasa sesak didadanya melihat yesung membalas pelukan gadis itu. Entah
mengapa matanya memanas.
“kau
menyukainya fany-ah?” seorang namja membuyarkan lamunannya.
“kyuhyun-ssi?
An, anniya kau bicara apa eoh?” elak tiffany
“ hehe
anniya, aku hanya bercanda, kau mau pulang? Aku antar?” ucap namja itu dengan
senyuman yang bisa membuat yeoja yang melihatnya meleleh, namun mungkin tidak
untuk tiffany.
“anniya,
nanti fans mu bisa membunuhku lagi pula kaki mu kan sakit.”
“kaki
ku sudah baik-baik saja berkat seseorang. fans? Oh fans, bukannya kau salah
satu dari mereka?” kyuhyun mengeluarkan smirk andalannya pada tiffany.
“cih, kau
ini narsis sekali tuan cho”
“anni,
kajja” kyuhyun mengamit tangan tiffany, wajah gadis itu terkejut menerima
perlakuan kyuhyun sekilas dilihatnya yesung, namun namja itu sudah menghilang begitu
pun yeoja tadi.
Tiffany
pov
Kyuhyun
mengantarku sampai rumah aku pun turun dari motornya, kulihat ia yang tersenyum
manis sekali. Entah mengapa aku mulai menyukai senyuman namja ini, senyuman yang
membuat ku menjadi tenang. Tanpa sadar aku menarik ujung bibir ku untuk
membalas senyumnya.
“kyuhyun-ssi,
gomawo” ucap ku
“kau
ini, jangan bicara terlalu formal denganku kau membuat ku terlihat tua,
berhentilah bicara formal eoh?” protes kyuhyun. Aku kembali tersenyum, rasanya
aku pernah mendengar seseorang mengucapkannya.
“wae,
senyumanmu mencurigakan fany-ah, apa kau mulai tertarik dengan oppa?” kyuhyun
membuyarkan lamunanku
“mwo?
Oppa? Anni!” sudah kuduga, dia benar-benar narsis.
“panggil
aku dengan biasa jangan formal, arraseo?” rengeknya.
“shireo,
aku akan memanggil mu evilkyu? Eotte?”
“mwoya?
Aiisssh jinjja, shireo!” rengeknya lagi, wajah cemberutnya manis sekali.
“aku
masuk yah, kau pulanglah”
“cangkhaman,
fany-ah?” tahan kyuhyun, aku pun menoleh ke arahnya lagi.
“nde?”
tanyaku singkat.
“besok
aku akan menjemputmu, ok?” aku mengerutkan keningku, besok hari sabtu.
“hari
sabtu? Besok kan kita libur?” tanyaku,
“geure,
aku akan membawa mu ke suatu tempat, jam 8 kau harus siap, arraci?” tanpa
jawaban dari ku dia langsung menyalakan mesin dan pergi. Memangnya aku sudah
bilang iya? Dasar tuan narsis.
Ku
hempaskan tubuhku ke ranjang big size ku, aku kembali teringat jong woon, eh
yesung saat di dapan gerbang sekolah tadi. Yeoja itu? Dia yang kemarin di
restaurant, Apa dia yeojachingunya? Aiisshh, kalau memang iya lalu apa
pedulinya denganku? Namun dadaku terasa sakit saat jong woon memeluk gadis itu.
Apa ini? Kenapa bisa.
Tiba-tiba
Hp ku berdering, seseorang mengirimkanku pesan singkat. Tanpa nama?
‘besok jam 8, jangan bangun kesiangan!
Arraci!’
Pangeran
narsis itu? Jinjja. dari mana dia dapat nomerku, benar-benar bebal.
Ku ambil handuk dan segera menuju kamar mandi
ku yang serba pink. Besok jam 8 jangan
terlambat, arraseo!
3 jam kemudian Hp ku berbunyi lagi, si tuan
narsis itu lagi? Kuraih hp ku.
‘kau sudah tidur? Kau belum balas pesanku!’
Aku
menghembuskan nafasku kasar, arraseo!
‘aku sudah tidur’ balasku
‘kau bercanda? Mana mungkin
orang yang sudah tidur bisa membalas pesan!’
Aku
tidak membalas pesannya segera kutarik selimut ku dan memejamkan mataku. Karena
lelah dengan cepat aku jatuh tidur.
bagus ffnya, yesung tiffany like ni couplenya, cepet dilanjutin ya ^^
BalasHapus